
Kegiatan Rewahan di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara
Desa Sijenggung, yang terletak di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, masih melestarikan tradisi kearifan lokal yang sangat berharga, salah satunya adalah rewahan. Rewahan merupakan kegiatan adat yang diadakan setiap tahun menjelang bulan Ramadan, dan memiliki nilai religius serta sosial yang tinggi bagi masyarakat setempat.
Pada acara rewahan yang baru-baru ini diadakan di desa tersebut, tampak warga desa berkumpul dengan penuh kebersamaan di halaman salah satu rumah. Dalam foto yang diambil, terlihat suasana yang penuh kekeluargaan di mana masyarakat bersama-sama duduk dan membawa berkat berupa makanan yang disajikan di atas daun pisang. Kegiatan ini tidak hanya sekadar makan bersama, namun juga melibatkan prosesi doa untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan, memohon keberkahan, serta mengenang leluhur yang telah tiada.
Prosesi Kegiatan
Kegiatan rewahan di Desa Sijenggung diawali dengan persiapan makanan yang dilakukan oleh para ibu-ibu desa. Mereka memasak berbagai macam hidangan tradisional, seperti nasi, lauk-pauk, dan aneka jajanan pasar yang kemudian dibawa ke lokasi pertemuan. Dalam tradisi rewahan, setiap keluarga membawa berkat untuk dibagikan kepada tetangga atau kerabat yang hadir.
Setelah makanan siap, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa. Doa tersebut diucapkan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan, serta harapan agar masyarakat desa dilimpahi keselamatan dan rezeki yang berlimpah dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan yang akan datang.
Nilai Kebersamaan dan Gotong Royong
Kegiatan rewahan di Desa Sijenggung mencerminkan kuatnya semangat gotong royong dan kebersamaan di antara warga. Semua lapisan masyarakat, mulai dari yang tua hingga yang muda, ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Gotong royong tidak hanya terlihat dalam persiapan makanan, tetapi juga dalam pengaturan tempat, pelaksanaan doa, hingga pembagian berkat.
Tradisi ini juga menjadi media bagi warga untuk mempererat silaturahmi antar tetangga. Dalam kehidupan yang semakin modern dan penuh kesibukan, rewahan menjadi momen yang tepat untuk kembali berkumpul, berbagi cerita, dan mempererat tali persaudaraan yang mungkin sempat renggang akibat kesibukan sehari-hari.
Pelestarian Budaya Lokal
Rewahan di Desa Sijenggung merupakan salah satu contoh bagaimana masyarakat setempat masih menjaga dan melestarikan tradisi leluhur mereka. Meskipun banyak pengaruh modernisasi yang masuk, tradisi seperti rewahan tetap dilaksanakan dengan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya lokal. Para generasi muda juga dilibatkan dalam acara ini, sehingga mereka bisa memahami dan menghargai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Melalui rewahan, nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, serta penghormatan terhadap leluhur tetap terjaga. Tradisi ini bukan hanya menjadi ritual tahunan semata, tetapi juga menjadi refleksi spiritual dan sosial bagi masyarakat Desa Sijenggung.
Kesimpulan
Kegiatan rewahan di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, merupakan salah satu tradisi yang mencerminkan kearifan lokal yang sarat dengan nilai-nilai luhur. Tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial antarwarga, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dengan tetap menjaga tradisi rewahan, masyarakat Desa Sijenggung menunjukkan komitmennya untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal yang menjadi identitas mereka.
Rewahan menjadi simbol kebersamaan dan kesyukuran yang tidak hanya relevan di masa lalu, tetapi juga tetap memiliki arti penting di tengah kehidupan modern saat ini.